Sistem Komunikasi Data
Komunikasi data merupakan bentuk
komunikasi yang dapat mengirimkan informasi dalam bentuk digital. Informasi ini
awalnya berupa suara, gambar atau teks. Kemudian diubah kedalam satuan data
digital oleh perangkat komputer. Implementasi komunikasi data dalam kehidupan
sehari-hari dapat dijumpai pada banyak aplikasi komunikasi.
1. Komponen Komunikasi Data
Elemen-elemen yang terkandung dalam proses komunikasi data, tidak
terlepas dari elemen-elemen dasar pada proses komunikasi secara umum, seperti
terlihat pada gambar 1.1 .
Sumberà pengirimà Sistem transmisià Penerimaà Tujuan
Sistem Sumber Sistem
Tujuan
Gambar
1.1 Sistem Komunikasi Data
yang menunjukan konsep komunikasi
secara umum. Gambar tersebut menjelaskan pihak mana yang melakukan pengiriman
informasi, bagaimana informasi tersebut disampaikan ke pihak lain yang
bertindak sebagai penerima informasi, serta pihak mana yang bertindak sebagai
komponen penerima informasi.
Model
komunikasi ini terdiri astas lima komponen yang saling melengkapi satu sama
lain ketika proses komunikasi terjadi, yaitu :
a. Sumber (Source)
Alat/ komponen yang membangkitkan data atau informasi yang akan ditransmisikan,
dapat berupa alat input pada komputer. Alat ini dapat mengubah informasi audio,
video, atau teks menjadi satuan data untuk diproses pada sistem komputer.
b. Pengirim (Transmitter)
Alat
untuk memproses data atau informasi yang berasal dari sumber (source) agar
dapat salurkan oleh sistem/ media transmisi. Bentuk fisiknya berupa komputer
personal yang dapat mengolah segala bentuk informasi atau secara khusus berupa
pesawat telepon untuk komunikasi dengan informasi berupa suara (audio)
c. Sistem Transmisi
Berupa jalur transmisi tunggal (single transmission line) atau jalur kompleks
(complex network) yang menghubungkan sistem sumber dengan sistem tujuan. Secara
fisik dapat berupa media wireline atau media wirelles. Jalur transmisi tunggal
maksudnya adalah antara perangkat pengirim dan penerima satu jenis media dalam
satu segmen jaringan. Adapun maksud dari jalur kompleks adalah perangkat
pengirim dan penerima dihubungkan satu sistem komunikasi yang terdiri atas
banyak fungsi komunikasi didalamnya.
d. Penerima (Receiver)
Alat untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan memproses menjadi
informasi yang dapat berupa komputer personal untuk fungsi informasi secara
umum.
e. Tujuan (Destination)
Menangkap informasi yang dihasilkan penerima, informasi yang diterima perangkat
tujuan selanjutnya diubah menjadi jenis informasi yang sama dengan informasi
yang dikirimkan software aplikasi digunakan menjembatani informasi ini menuju
pengguna jaringan komputer
2.
Protokol
Protokol merupakan
sekumpulan aturan yang menjembatani komunikasi antar terminal komunikasi data
atau dapat pula dikatakan sebagai bahasa yang mengatur komunikasi antar
terminal tsb. Secara teknis protokol dapat diartikan sebagai prosedur yang
mengatur bagaimana sebuah komputer berkomnikasi dengan komputer lainnya.
Dalam
jaringan komputer, user dapat menggunakan berbagai macam protokol sesuai dengan
tuntutan kebutuhan. Dengan catatan agar dua buah komputer dapat berkomunikasi
maka ketuanya harus menggunakan protokol yang sama.
Apapun
jenis dan model dari protokol yang digunakan, secara fungsi mempunyai kesamaan
yaitu mengatur komunikasi antar host. Host yang hendak melakukan komunikasi
harus menerapkan protokol yang sama pada setiap hostnya.
Saat ini persepsi publik terhadap
aplikasi jaringan komputer tertuju pada internet yang merupakan kumpulan antar
komputer dari sejumlah jaringan lokal yang saling terkoneksi satu dengan yang
lain seluruh komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi menggunakan
bahasa/ protokol.
3.
Metode
Komuniasi Data
Ddalam menjalankan prosesnya, pertukaran informasi dalam bentuk komunikasi
antar pihak pengirim dan penerima informasi dapat dilakukan dengan cara berikut
:
a) Simplex yaitu komunikasi yang
dilakukan hanya satu arah.
contohnya pengiriman informasi yang terjadi melalui perangkat komunikasi radio
broadcast, televisi dan lainnya.
b) Half Duplex yaitu komunikasi yang
dilakukan dua arah, akan tetapi proses pengiriman informasinya dilakukan secara
berbergantian. Misalnya pengiriman informasi suara menggunakan radio antar
penduduk, hand talky
c) Full Duplex yaitu komunikasi yang
pengiriman datanya dilakukan dua arah dan dapat dilakukan dalam waktu yang
bersamaan . misalnya telekomunikasi menggunakan telepon
Pengirim
à penerima
pengirim ß penerima
Ã
pengirim ßà penerima
ßÃ
Catatan:
Sistem Bilangan biner
Sistem bilangan biner adalah bentuk kode bilangan yang salah satu aplikasi
diterapkan pada pemenuhan pengolahan teknologi digital, walaupun pengolahan
data yang efektif dan efisien menggunakan sistem bilangan oktal dan hexa –
desimal. Kode bilangan biner adalah bilangan biner yang hanya terdiri atas 2
bilangan, yaitu 0 dan 1. Sementara oktal adalah bilangan yang terdiri dari 8
bilangan, yaitu 0,1,2,3,4,5,6 dab 7 dan kode bilangan hexa desimal adalah
bilangan yang terdiri dari 16 bilangan. Yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.
Permasalahan yang timbul
adalah cara melakukan konversi diantara satu sistem bilangan ke sistem bilangan
lainnya, seperti konversi dari desimal menjadi biner atau sebaliknya dan juga
konversi ke sistem bilangan yang lainnya. Untuk aplikasi pada model
pengalamatan logika jaringan komputer, perlu dipahami cara melakukan konversi
biner desimal maupun sebaliknya. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah
dengan membuat bilangan perpangkatan dua, karena alamat IP versi empat setiap
segmennya hanya terdiri atas 8 bit maka cukup sampai perpangkatan dua pangkat
tujuh.
27
|
26
|
25
|
23
|
24
|
22
|
21
|
20
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
Konversi
dari sistem bilangan desimal ke sistem bilanagan biner, dilakukan dengan
mengurangi angka desimal dengan bilangan perpangkatan dua, mulai dari sebelah
kiri ( bit ke-8 atau 27). Jika bilangan desimal tersebut dapat
dikurangi dengan bilangan perpangkatan dua tersebut, maka bit tersebut bernilai
1. Selanjutnya sisa kembali dikurangi dengan perpangkatan dua selanjutnya
disebelah kanannya, sebaliknya apabila blangan desimal tersebut tidak dapat
dikurangi dengan angka perpangkatan dua tersebut maka bit yang bersangkutan
bernilai 0.
Contoh : 100 ( desimal ) akan dikonversikan ke sistem bilangan biner makan
penyelesainya adalah :
0
|
100 – 128
|
128
|
8
|
1
|
100 – 64 sisa 36
|
64
|
7
|
1
|
36 – 32 sisa 4
|
32
|
6
|
0
|
4 -16
|
16
|
5
|
0
|
4 – 8
|
8
|
4
|
1
|
4 – 4 sisa 0
|
4
|
3
|
0
|
0 – 2
|
2
|
2
|
0
|
0 - 1
|
1
|
1
|
Biner dari 100 (des)
|
Konversi
|
Perpangkatan
|
Bit ke
|
Dari
konversi diatas, dapat diketahui bilangan desimal 100 apabila di konversikan ke
dalam sistem bilangan biner akan menghasilkan angka 01100100.
Untuk melakukan konversi dari
bilangan biner ke sistem bilangan desimal, salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan menetapkan biner-biner tersebut pada kolom yang telah disediakan
selanjutnya totalkan angka perpangkatan dua yang pada bit binernya mengandung
angka 1.
Contoh : 10101010 (biner) akan dikonversikan ke sistem bilangan desimal,
penyelesaian:
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Bit ke
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
Perpangkatan 2
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
Angka Biner
|
Dari
tabel terlihat, angka perpangkatan dua yang bit binernya mengandung 1 adalah
angka 128,32,8 dan 2 maka bilangan-bilangan tersebut ditotalkan menjadi
128+32+8+2=170
Maka
10101010 (biner) = 170 (desimal).